1. Hubungan Anggaran Dengan Kegiatan
Manajemen
Manajemen diartikan
sebagai suatu ilmu dan seni untuk menyediakan :
1.
Perencanaan (Planning)
2.
Pengoorganisasian (Organizing)
3.
Pengarahan (Directing)
4.
Pengkoordinasian (Coordinating)
5.
Pengawasan (Controlling)
Terhadap orang dan barang untuk mencapai tujuan tertentu.
5 fungsi manajemen diatas dijelaskan sebagai berikut :
1.
Menyusun rencana untuk dijadikan sebagai pedoman kerja.
2. Menyusun struktur
organisasi kerja yang merupakan dasar pembagian wewenang dan tanggung jawab
kepada para karyawan perusahaan.
3. Mengarahkan dan memberi
petunjuk kepada para karyawan.
4. Menciptakan koordinasi
dan kerjasama yang serasi diantara semua bagian yang ada dalam perusahaan.
5. Mengadakan pengawasan
terhadap kerja para karyawan guna merealisasikan apa yang tertuang dalam
rencana perusahaan dengan yang telah ditetapkan.
2. Peranan Manajemen dan Perilaku
dalam Proses Manajerial
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer
memegang beberapa peranan untuk mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama
manajer menyangkut sebagai berikut :
1)
Peran
interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam
berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan
tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
a) Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan
sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan
selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
b) Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan;
mengisi posisi kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait,
contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan.
c) Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan
juga penghubung pihak dalam, contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja
dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar.
2)
Peran
informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam
pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas,
penyebar informasi dan juru bicara.
a)
Memantau (Monitor)
Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat
untuk organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan
laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
b) Penyebar (Disseminator)
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada
pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya
dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi;
menelpon untuk meneruskan informasi.
c)
Jurubicara (Spokesman)
Manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan
informasi ke pihak luar, contoh : menyelenggarakan rapat dewan, memberikan
informasi ke media.
3)
Peran
pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam
memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau
melihat kesempatan yang ada.
a.
Kewirausahaan
(Entrepreunership)
Manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti
peluncuran produk baru, penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan
tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.
b.
Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang
mungkin muncul, contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang
melibatkan gangguan dan kritis.
c.
Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan,
permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran
dan program kerja bawahan.
d.
Perunding (Negotiator)
Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan,
contoh : berperan serta dalam perundingan kontrak serikat pekerja.
Keterampilan Manajerial
Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk
menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang
diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan dalam
mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang paling
penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain
menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan
keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
1). Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan
keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal
skills) adalah keterampilan
yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang
baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat
diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan
bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai
dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya.
Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
2). Keterampilan Teknis (Technical
Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi,
membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
3) Keterampilan
Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian
yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing bagian
tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang lain.
Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh
para manajer adalah sebagai berikut :
4)
Keterampilan
Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain, agar
mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka
rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau dorongan
berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati melakukan
pekerjaan.
3. Prosedur Penyusunan Anggaran
Tahap
1. Penentuan pedoman anggaran
Angaran yang akan dibuat
pada tahun akan dating sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun
anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat
digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dimulai tanggal 1
januari sampai 31 Desember tahun yang sama.
Sebelum penyusunan anggaran,
terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua
hal,yaitu:
1. Menetapkan rencana besar
perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
2. Membentuk panitia penyusunan
anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai
sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.
Tahap
2. Persiapan anggaran
Manajer pemasaran sebelum
menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan
penjualan (sales forecast). Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer
pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk
menyusun :
·
Anggaran
penjualan
·
Anggaran
beban penjualan
·
Anggaran
piutang usaha
Setelah itu manajer produksi
bekerja sama dengan manajer keuangan dan manajer umum menyusun :
·
Anggaran
produksi
·
Anggaran
biaya pabrik
·
Anggaran
persediaan
·
Anggaran
utang usaha
Anggaran tersebut dibuat
berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran.
Manajer umum bekerja sama
dengan manajer keuangan menyusun :
·
Anggaran
beban administrasi dan umum
Setelah itu manajer keuangan
bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
·
Anggaran
laba rugi
·
Anggaran
neraca
·
Anggarann
kas
·
Anggaran
lainnya
Dalam tahap persiapan anggaran
ini biasanya diadakan rapat antar-bagian terkait saja.
Tahap
3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran
semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan :
·
Perundingan
untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
·
Koordinator
dan penelaahan komponen anggaran
·
Pengesahan
dan pendistribusian anggaran
Tahap
4. Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasaan
setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran.Setelah dianalisis kemudian
laporan realisis anggaran disampaikan pada direksi.