Kamis, 25 September 2014

Komp. Anggaran 1 & Prak**


1.  Hubungan Anggaran Dengan Kegiatan Manajemen
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk menyediakan :
1.    Perencanaan                   (Planning)
2.    Pengoorganisasian           (Organizing)
3.    Pengarahan                     (Directing)
4.    Pengkoordinasian             (Coordinating)
5.    Pengawasan                     (Controlling)
Terhadap orang dan barang untuk mencapai tujuan tertentu.
5 fungsi manajemen diatas dijelaskan sebagai berikut :
1.       Menyusun rencana untuk dijadikan sebagai pedoman kerja.
2.       Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan dasar pembagian wewenang dan tanggung jawab kepada para karyawan perusahaan.
3.       Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada para karyawan.
4.       Menciptakan koordinasi dan kerjasama yang serasi diantara semua bagian yang ada dalam perusahaan.
5.       Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan guna merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan dengan yang telah ditetapkan.


2.  Peranan Manajemen dan Perilaku dalam Proses Manajerial
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai berikut :
1)         Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
a)    Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
b)    Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan.
c)    Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam, contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar.
2)         Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.
a)    Memantau (Monitor)
Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.

b)   Penyebar (Disseminator)
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk meneruskan informasi.
c)   Jurubicara (Spokesman)
Manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh : menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.

3)         Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.
a.    Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.

b.    Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan kritis.
c.     Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.
d.    Perunding (Negotiator)
Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam perundingan kontrak serikat pekerja.

Keterampilan Manajerial
Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan dalam mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
1). Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
2). Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.

3)  Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang lain.
Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai berikut :
4)   Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati melakukan pekerjaan.



3.  Prosedur Penyusunan Anggaran
Tahap 1. Penentuan pedoman anggaran
    Angaran yang akan dibuat pada  tahun akan dating sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dimulai tanggal 1 januari sampai 31 Desember tahun yang sama.
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua hal,yaitu:
1.  Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
2.  Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.

Tahap 2. Persiapan anggaran
    Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast). Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer pemasaran bekerja sama  dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun :
·                     Anggaran penjualan
·                     Anggaran beban penjualan
·                     Anggaran piutang usaha

Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan manajer umum menyusun :
·                     Anggaran produksi
·                     Anggaran biaya pabrik
·                     Anggaran persediaan
·                     Anggaran utang usaha
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran.

Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun :
·                     Anggaran beban administrasi dan umum

Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
·                     Anggaran laba rugi
·                     Anggaran neraca
·                     Anggarann kas
·                     Anggaran lainnya
Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar-bagian terkait saja.

Tahap 3. Penentuan Anggaran
    Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan :
·                  Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
·                  Koordinator dan penelaahan komponen anggaran
·                  Pengesahan dan pendistribusian anggaran

Tahap 4. Pelaksanaan anggaran
  Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran.Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada direksi.