ALDINA PERMATA SARI
40213617 / 3DA01
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Edisi 10
Raymond McLeod, Jr
George P. Schell
BAB 10
IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
CAKUPAN PERSKRIPTIF VERSUS
CAKUPAN DESKRIPTIF
Cakupan
preskriptif (prescriptive coverage) merupakan pendekatan yang lebih baik untuk
menampilkan materi kepada mahasiswa/i perguruan tinggi yang memasuki dunia
bisnis dibandingkan dengan memberikan cakupan
deskriptif (descriptive coverage) yang
menjelaskan bagaimana hal-hal sedang dilaksanakan.
Pendekatan deskriptif tidak sungguh-sungguh ditinggalkan, karena contoh-contoh
dalam dunia nyata selalu diberikan. Tujuannya adalah memberikan jalan yang
dapat diikuti para profesional bisnis dan sistem informasi masa depan – jalan yang
akan menuju karier yang sukses dan karier yang akan memberikan kontribusi
positif untuk profesi yang berkaitan dengan komputer serta untuk bisnis dan
masyarakat.
MORAL, ETIKA, DAN HUKUM
1.
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang
benar dan salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat
aturan. Meskipun masyarakat di sekeliling dunia tidak semuanya mengikuti
seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan di antara semuanya “Melakukan
apa yang secara moral bener” adalah landasan dasar peerilaku sosial kita.
2.
Etika
Kata etika berasal
dari Bahasa Yunani ethos, yang
berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan
kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam
seseorang atau masyarakat.
3.
Hukum
Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Sekitar 10
tahun lalu, penggunaan komputer di bidang bisnis dan pemerintakan tidak
terdapat hukum yang berkaitan karna saat itu komputer merupakan invoasi baru
dan dibutuhkan waktu untuk mengejarnya.
4.
Undang-undang
Komputer di Amerika Serikat
Setelah undang-undang komputer Amerika Serikat
muali diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang
berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh
pemerintah.
a.
Hak dan
Batasan Akses Data
Undang-undang Kebebasan Informasi tahun 1966 memberi warga negara dan
organisasi AS hak terhadap akses data yang dipegang oleh pemerintah federal
dengan beberapa pengecualian. Undang-undang Privasi dan pencocokan Komputer
tahun 1988, membatasi hak pemerintak federal untuk mencocokan file komputer yang bertujuan untuk menentukan
kelayakan program pemerintahan dan mengidentifikasi para debitor.
b.
Privasi
Terdapat Undang-undang Privasi Komunikasi tahun 1968 namun undang-undang
tesebut hanya mencakup komunikasi suara, akhirnya undang-undang tersebut
ditulis ulang tahun 1986 agar mencakup data digital, komunikasi video, dan
surat elektronik.
c.
Kejahatan Komputer
Pada tahun 1984, Kongres Amerika Serikat memperkuat undang-undang dengan
mengeluarkan beberapa peraturan yang dikhususkan pada kejahatan kompute:
1.
Undang-undang
Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan, mengenai masalah yang berhubungan
dengan kejahatan komputer terhadap usaha-usaha kecil dan untuk mengevaluasi
efektivitas dalam mencegah dan menghukum kejahatan komputer.
2.
Undang-undang
Perangkat Akses Palsu dan Kejahatan serta Penipuan Melalui Komputer, menetapkan
bahwa merupakan suatu kejahatan federal jika seseorang mendapatkan akses tanpa
otorisasi atas informasi yang berhubungan dengan pertahanan negara atau
hubungan luar negeri. Undang-undang ini juga mengenakan tindak pidana ringan
pada usaha mendapatkan akses tanpa otorisasi ke suatu komputer.
5.
Paten Peranti
Lunak
Pada bulan Juni 1988, Pengadilan Banding Federal
Amerika Serikat memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini
dikenal dengan State Street Decision. Yang
bermasalah pada saat itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola
reksa dana, hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak
tidak dapat dipatenkan karena 2 alasan, yaitu:
1.
Algoritma matematika
tidak dapat dipatenkan
2.
Metode bisnis
tidak dapat dipatenkan
6.
Undang-undang
Paten Peranti Lunak di Uni Eropa
Pada awal tahun 2002, sebagai jawaban atas State Street Decision, yang telah
mendorong banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di As dan akhirnya
memengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa, Parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan
agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di
Amerika Serikat ditetapkan.
7.
Undang-undang
Privasi Pribadi di Republik Rakyat Cina
Pada saat ini, Pemerintah Cina sedang berfokus
untuk menerapkan peraturan penggunaan komputer dan internet. Peraturan ini
menyatakan bahwa penggunaan perangkat ini tidak boleh mengganggu keamanan
negara, kepentingan sosial, kepentingan warga negara yang berazaskan hukum, dan
privasi.
MELETAKKAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan
karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan
mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.
KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis
adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Keterkaitan
antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan
dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis
dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas
harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethics culture).
A.
Bagaimana
Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk
meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke
jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan.para eksekutif dapat mencapai
implementasi ini melalui tiga tingkat, yaitu:
1.
Kredo Perusahaan
Pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan
kredo adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam maupun
luar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
2.
Program Etika
Upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan
petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang
biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru.
Contoh lain dari program etika adalah audit
etika (ethics audit), seorang
auditor internal akan bertemu dengan seorang manajer dalam sesi selama beberaoa
jam yang berujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut
melaksanakan kredo perusahaan.
3.
Kode Perusahaan yang Disesuaikan
Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode
etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu.
B.
Meletakkan
Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk
pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan
perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan
perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen
lingkungan perusahaan.
ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER
James H. Moor mendefinisikan etika komuter (computer ethics) sebagai
analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan
justifikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi
tersebut secara etis.
Orang di perusahaan yang merupakan pilihan yang
logis untuk menerapkan program etika ini adalah CIO. Seorang CIO harus. (1)
Menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat, (2) Merumuskan
kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan di seluruh perusahaan
secara etis.
Satu hal amatlah penting: CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan
komputer secara etis sendirian. Eksekutif lain juga harus memberikan
kontribusi.
A.
Alasan
Pentingnya Etika Komputer
James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama di
balik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer:
1.
Kelenturan
Secara Logis
Suatu kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja
yang ingin kita lakukan.
2.
Faktor Transformasi
Alasan atas etika komputer yang ini didasarkan pada fakta bahwa komputer
dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis.
3.
Faktor Ketidaktampakan
Masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam karena seluruh operasi
internal komputer tersebut tersembunyi dari pengelihatan. Ketidaktampakan operasi
internal ini memberikan kesempatan terjadinya:
a.
Nilai pemrograman
yang tidak tampak
b.
Perhitungan rumit
yang tidak tampak
c.
Penyalahgunaan
yang tak tampak
B.
Hak Sosial
dan Komputer
Masyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan
dunia usaha menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak.
Klasifikasi hak-hak manusia dalam wilayah komputer paling banyak dipublikasikan
adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk
mempresentasikan 4 hak dasar masyarakat, yaitu:
1.
Privasi (privacy)
2.
Akurasi (accuracy)
3.
Kepemilikan (property)
4.
Aksesibilitas
(accessibility)
C.
Hak Privasi
Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Louis
Brandeis dikenal karena memperkenalkan “hak agar dibiarkan sendiri”. Mason merasa
bahwa hak ini terancam oleh 2 hal, yaitu: (1) Meningkatnya kemampuan komputer
untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata, (2) Meningkatnya nilai informasi
dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Mason, para pembuat keputusan menempatkan
nilai yang amat tinggi pada informasi sehingga mereka sering kali melanggar hak
privasi seseorang untuk mendapatkannya.
D.
Hak untuk
Mendapatkan Keakuratan
Komputer memungkinkan tingkat keakuratan yang
tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi ini memang tersedia,
namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan
lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.
E.
Hak Kepemilikan
Yang dibahas pada hak kepemilikan adalah hak
kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti
lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui
undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga tahun
1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten. Sekarang,
keduanya dapat digunakan untuk memberikan perlindungan.
F.
Hak Mendapatkan
Akses
Sebelum diperkenalkannya basis data yang
terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam
bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan. Sekarang,
kebanyakan informasi ini telah dikonversikan ke basis data komersial, sehingga
membuat ketersediaannya untuk masyarakat berkurang. Untuk mengakses informasi
ini, seseorang harus memiliki peranti keras dan peranti lunak komputer yang
diharuskan dan membayar biaya akses.
AUDIT INFORMASI
Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi
keakuratan catatan akuntansi. Perusahan yang lebih besar memiliki staff
tersendiri yang berfungsi sebagai auditor
internal internal auditor) yang
melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki
tanggung jawab yang lebih luas.
Dewan direktur mencakup komite audit (audit committee), yang
mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima
sebagian besar laporan audit. Direktur audit
internal (director of internal auditing) mengelola
departemen audit internal dan biasanya melapor ke CEO atau direktur keuangan.
A.
Pentingnya Objektivitas
Hal unik yang ditawarkan oleh auditor internal
adalah objektivitas. Mereka beroperasi secara independen terhadapat unit-unit
bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok
lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka satu-satunya adalah dengan dewan
komisaris, CEO, atau CFO.
B.
Jenis Aktivitas
Audit
Terdapat 4 jenis dasar aktivitas audit internal,
yaitu:
1.
Audit
Finansial (financial audit)
Memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang
dilaksanakan auditor eksternal
2.
Audit Operasional
(opertional audit)
Tidak dilaksanakan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk
memvalidasi efektivitas prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan
yang dilakukan oleh analis sistem pada tahap analisis dari masa siklus
perancangan sistem. Ketika para auditor internal melaksanakan audit
operasional, mereka mencari 3 fitus sistem dasar:
1.
Kecukupan pengendalian
2.
Efisiensi
3.
Kepatuhan dengan
kebijakan perusahaan
3.
Audit Berkelanjutan
(concurrent audit)
Sama dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung
terus-menerus.
4.
Desain Sistem
Pengendalian Internal
Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem
yang sudah ada. Auditor internal selayaknya berpatisipasi secara aktif karena 2
alasan, (1) Biaya untuk memperbaiki kelemahan sistem meningkat secara drmatis
seiring dengan sikus masa hidup sistem. (2) Melibatkan para auditor internal
dalam perancangan sistem adalah mereka menawarkan keahlian yang dapat
meningkatkan kualitas sistem tersebut.
C.
Subsistem Audit
Internal
Arsitektur yang umum mencakup subsistem input yang
memasukkan data ke dalam basis data. Melibatkan auditor internal dalam tim
perancangan sistem merupakan suatu langkah yang baik untuk mendapatkan sistem
informasi yang terkendli dengan baik, dan sistem tersebut merupakan langkah
yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manjemen informasi guna
mencapai dan mengelola opersional bisnis yang beretika.
MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi
etika yang dapat memberikan pondasi untuk budaya tersebut.
A.
Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM)
didirikan tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer profesional tertua di
dunia. ACM telah menyusun Kode Etik dan
Perilaku Profesional yang dibuat dengan tujuan agar bertindak sebagai
panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu
penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Bentuk kode etik ACM dibagi menjadi 4, yaitu:
1.
Keharusan Moral
Umum
2.
Tanggung Jawab
Profesional yang Lebih Spesifik
3.
Keharusan Kepemimpinan
Organisasi
4.
Kepatuhan terhadap
Kode
B.
Kode Etik dan
Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode ACM tersedia di www.acm.org
. Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti
lunak pada sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di 8 hal penting:
1.
Masyarakat
2.
Klien dan
Atasan
3.
Produk
4.
Penilaia
5.
Manajemen
6.
Profesi
7.
Kolega
8.
Diri Sendiri
Yang berkaitan dengan tanggung jawab yaitu,
Masyarakar, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi, dan Kolega.
Yang berkaitan dengan kinerja profesional yaitu,
Produk, dan Penilaian.
Yang mengacu pada peningkatan diri sendiri adalah
Diri Sendiri.
C.
Pendidikan Etika
Komputer
Program edukasi formal dalam etika komputer
tersedia dari beragam sumber:
1.
Mata Kuliah
di Perguruan Tinggi
2.
Program Profesional
3.
Program Edukasi
Swasta
ETIKA DAN CIO
Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unti
di dalam struktur organisasi, namun berada pada posisi kunci yang memiliki
pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan
pelaporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, sebagai seorang eksekutif yang
memiliki tanggung jawab terhadap informasi penuh, CIO merupakan orang yang
tepat untuk memimpin upaya-upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat
memenuhi ekspektasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang
mencakup hal-hal berikut:
1.
Mencapai tingkat
pemahana yang lebih baik akana pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.
2. Mempelajari sistem
informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.
3.
Mendidik eksekutif
perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.
4. Mengintegrasikan
ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap
aktivitas yang membutuhkan perhatian.
5.
Secara aktif
berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.
6.
Mengendalikan
dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.
PENGARUH SARBANES-OXLEY
Sebelum tahun 2002, tidak ada alasan
yang kuat mengapa CIO harus menjadi mercusuar integritas informasi didalam
perusahaan, sekarang alasan itu sudah ada. Proposal undang-undang ini
(Undang-undang Perlindungan Investor dan Reformasi Akuntansi Perusahaan Publik
tahun 2002) telah disetujui oleh DPR 423-3 dan Senat 99-0, dan disahkan oleh
Presiden bush pada 30 Juli 2002. Tujuan dari Sarbanes-Oxley, yang dikenal
dengan SOX, adalah untuk melindungi para investor dengan cara membuat para
eksekutif perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas informasi keuangan
yang diberikan ke lingkungan perusahaan, khususnya pemegang saham dan komunitas
keuangan.
SOX terdiri atas 10 pasal utama, 2
diantaranya secara langsung memengaruhi unit pelayanan informasi perusahaan:
a.
CEO dan CFO
harus menandatangani laporan keuangan
b.
Perusahaan-perusahaan
Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal.
1.
SOX 404
Ketetapan SOX yang memberikan dampak terbesar pada TI adalah Bagian 404, yang
membahas tentang penilaian manajemen mengenai pengendalian keuangan. Agar memenuhi
persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga
agar pengendalian seperti ini berada di dalam sistem selama proses perancangan
sistem. Aktivitas perancangan harus mencakup:
a.
Identifikasi sistem
yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan
b.
Identifikasi resiko
yang dihadapi sistem ini
c.
Mendesain pengendalian
yang mengatasi resiko ini
d.
Mendokumentasikan
dan menguji pengendalian tersebut
e.
Memonitor efektivitas
pengendalian seiring waktu
f.
Memperbarui pengendalian
sebagaimana dibutuhkan.
2.
SOX 409
Ketetapan SOX lain yang memengaruhi pelayanan informasi adalah Bagian 409,
yang membahas mengenai pengungkapan secara real
time. Ini berarti bahwa perusahaan harus mampu melaporkan perubahan
menganai kondisi keuangannya secara real
time – atau pada saat perubahan berlangsung.
3.
SOX dan COBIT
COBIT disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar
keamanan untuk sumber daya informasi perusahaan. Standar COBIT amat selaras
dengan ekspektasi SOX, karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggora di
seluruh dunia, dan standar pelaporan keuangannya dapat memberikan dampak
global.
4.
Meletakkan Sarbanes-Oxley
pada Tempatnya
Sarbanes-Oxley
(SOX) merupakan salah satu argumen yang baik untuk pendekatan preskriptif. Dengan
kata lain, SOX mengharapkan eksekutif, sistem keuangan, dan TI untuk bekerja
sebagaimana mereka seharusnya bekerja – yaitu secara etis.