Jumat, 17 April 2015

Laporan Usaha "Buddy Bag"

LAPORAN USAHA
“Buddy Bag “
LAPORAN KE – 3
PERIODE : MARET 2015


Kelompok : II
Anggota :
1.      ALDINA PERMATA SARI             (40213617)
2.      GHIFARI AHMAD                           (43213706)
3.      MEIANAWATI FITRI                      (45213403)
4.      PRILLIA MUDHALIFAH DINDA (46213923)
5.      RIZKY AMALIA                              (47213951)
Kelas :             2DA01










PUSAT BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM DIPLOMA III BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA



1.      Produk
a.       Jenis Produk                      : Tote Bag / Goodie Bag
b.      Nama Produk                    : Buddy Bag
Buddy Bag berbahan dasar tas kanvas polos yang diberi cetakan (sablon) design-design menarik agar customer tertarik pada produk kami. Buddy Bag dapat digunakan untuk membawa barang-barang keperluan pribadi, dapat juga dijadikan sebagai salah satu fashion tas yang unik dan menarik yang dapat membuat perhatian orang lain tertuju pada produk kami.

2.       Persediaan
2.1              Laporan Persediaan

3.      Pemasaran
Pemasaran dari Buddy Bag dilakukan via online dan juga bertemu langsung dengan customer. Buddy Bag melakukan pemasaran via online, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram. Untuk pemasaran dengan cara bertemu langsung dengan customer, hanya perlu via massage (sms) untuk memberitahu kapan dan dimana customer dan pihak Buddy Bag bertemu di tempat yang sudah dijanjikan.


Modal Usaha dan Penentuan Biaya Produksi


Selasa, 07 April 2015

Dengan Modal 1M, Rini Meraih Sukses

TUGAS
KEWIRAUSAHAAN#

DISUSUN OLEH :
ALDINA PERMATA SARI         40213617
RINI ANDAYANI                    49213735
STEVEN WU                        48213647
TRI MELI HERIDAH               48213960
YUAN SATYARINI                 49213520
Kelas : 2DA01

PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
AKUNTANSI KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014



Dengan Modal 1M, Rini Meraih Sukses

 



IMG_4964.JPG

Nama                                      : Rini
Tempat/Tanggal Lahir             : Solo, 26 Juni 1971
Alamat                                    : Jl. Karya Bakti No.17 Depok
Memulai Usaha                        : Tahun  2011
Nama Usaha                            : Tupperware Kembar

Menjadi seorang Group Manager, dulu hanya sebuah impian. Tapi kini Rini sudah mewujudkannya. Bukan hanya jabatan, sederet harta berharga pun diperolehnya mulai dari sepeda motor, mobil hingga sebuah rumah cantik untuk keluarganya.

Ya. Rini kini boleh berbangga menjadi Group Manager di sebuah perusahaan direct selling produk alat – alat rumah tangga, Tupperware dari cabang distributor Depok. Padahal jika menengok ke belakang, Rini tidak pernah membayangkan dirinya menjadi wirausahawati seperti sekarang.


Dari Pengguna Hingga Penjual
Jika ditanya bagaimana usaha Rini bermula, sebenarnya kesuksesan dirinya tak mudah dan langsung cepat diraih. Rini mengawali semua dari memakai produk yang kini dijualnya. “Sudah lama sekali pakai Tupperware, waktu itu saya dikenalkan Tupperware oleh teman saya, Ibu Kholis  yang merupakan Consultant Tupperware, saya memang menyukai Tupperware karena praktis dan higenis,” ungkap Rini.

Lama kelamaan, Rini tergiur untuk bisa mendapatkan produk Tupperware dengan harga diskon. Mulailah Rini mencari informasi dengan menghubungi Ibu Kholis selaku orang yang mengenalkan Tupperware kepadanya.

"Waktu itu saya diajak Ibu Kholis menemui Managernya untuk mengetahui bagaimana cara bergabung dengan Tupperware," ujar Rini.

Saat berbicara dengan seorang Manager penjualan, Ibu Casih, di sanalah Rini mulai tertarik untuk bergabung menjadi Consultant produk alat – alat rumah tangga tersebut.

Mimpi Lulusan SLTA Yang Pantang Menyerah
Walaupun Rini hanya lulusan SLTA, hal itu tidak membuat Rini minder bahkan Ia percaya bahwa dengan kemauan, kerja keras dan doa pasti Ia akan berhasil.

Sebelum bergabung di Tupperware, Rini adalah mantan karyawati administrasi sekaligus assistant di sebuah Ruko di kawasan Panglima Polim, karena tugasnya itu Rini sudah sering bertemu banyak  orang maka dari itu Rini yakin dan percaya bahwa Ia dapat beradaptasi dengan cara direct selling yang digunakan Tupperware.

Akhirnya, Rini memutuskan untuk mengikuti training yang diadakan distributor Tupperware Depok.

Sukses Dengan Modal 1M
Selain bermodalkan katalog, Rini pun memberitahukan rahasia suksesnya. “Jika kita ingin sukses, yang pasti dari diri sendiri harus ada kemauan untuk menjadi lebih baik, kerja keras, pantang menyerah dan disertai doa. Kalau ditanya berapa modal untuk menjalankan usaha ini, saya jawab modalnya cukup 1M. Bukan 1 Milyar tetapi salah satu dari anugerah yang Allah berikan yaitu Mulut. Dari mulut ke mulut dan jadi banyak yang tau, orderan juga semakin lancar. Ya Alhamdulillah,” ujar Rini.

Jualan di Angkot Sampai Demo Party
Ternyata keputusan yang dijalaninya itu membuat Rini lebih optimal dan berani untuk mimpi besar. Mimpinya termasuk membelikan beberapa sepeda motor, mobil hingga rumah terwujud sudah. Bahkan kini Rini yang membawahi banyak Manager dan Consultant di timnya yang ikut membagi mimpi bersama wanita-wanita lain. "Ya. Kalau saya bisa pasti orang lain bisa," ungkapnya merendah.

Disinggung soal kiatnya membangun karir, Rini mengaku tak sulit mewujudkan mimpi. Semua dijalaninya dengan usaha tanpa kenal lelah.  "Dulu saya mulai dengan menjual giant tumbler dan tempat makan, saya bawa beberapa produk ke tetangga dan beberapa orang di dekat rumah," ujar Rini membeberkan usahanya saat awal.

Usaha ini dijalaninya tanpa kenal lelah. Bahkan pernah suatu kali, Rini mendapat konsumen dari angkot. "Waktu itu saya sedang bawa barang pakai plastik bening dari distributor. Tiba-tiba ada yg nanya. Ternyata orang itu bekerja di Asuransi dan dia minta katalog," ujar Rini mengisahkan.
Tak disangka, dari katalog yang diberikannya serta sedikit presentasi, 1 minggu kemudian wanita tersebut menelpon dan jual-beli berlanjut. "Dari mulut ke mulut, sampai jadi banyak. Padahal hanya modal katalog," selorohnya.

Mencapai Omset Dengan Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Setiap bulan Rini bisa mencapai omset > 500 juta, itu semua dilaluinya dengan berbagai proses dan jatuh bangun. “Jatuh 10 kali maka harus bangkit 11 kali, untuk mencapai kesuksesan kita harus sabar dan pantang menyerah,” imbuhnya.

Kendati telah sukses, Rini selalu ingat kendala yang dijadikannya pelajaran. Menurutnya salah satu kendala yang kerap ditemuinya adalah produk-produk yang dipesan pelanggan namun  tidak selalu ready stock. "Kalau sudah begitu, pintar – pintar mencari produk pengganti dengan fungsi yang sama," tukasnya.

Selain itu, Rini tak pernah absen selalu membawa katalog. "Dimana bertemu  orang dikenal atau tidak dikenal saya bawa katalog ditambah kartu nama selalu," ujar Rini. Dari sana, Rini bisa mengobrol, hingga bisa berbincang  nyaman dengan orang lain.

Kini, setelah Rini memiliki penghasilan yang lebih dari cukup dan sesibuk apapun, baginya suami dan anak – anak adalah prioritas utama.

Contact Person
Bagi Anda yang ingin sharing atau mungkin tertarik untuk bergabung bisnis Tupperware bersama Ibu Rini, bisa menghubungi :





Dokumentasi Wawancara



Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA – D3BK – 2DA01
KELOMPOK 4
1. Aldina Permata Sari
2. Rini Andayani
3. Steven Wu
4. Tri Meli Heridah
5. Yuan Satyarini
Tugas ini dilaksanakan guna memenuhi syarat penilaian Mata Kuliah Kewirausahaan#.