ALDINA PERMATA SARI
40213617 / 3DA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Edisi 10
Raymond
McLeod, Jr
George P.
Schell
PENGEMBANGAN
SISTEM
Pendekatan System (System Approach) dikenal sebagai serangkaian
langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa suatu masalah telah
dipahami, solusi-solusi alternative telah dipertimbangkan, dan bahwa solusi
yang dipilih berhasil.
Pendekatan system terdiri atas tiga fase upaya:
1.
Upaya Persiapan
Langkah 1 : Melihat
Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Langkah 2 : Mengenal
Sistem Lingkungan
Langkah 3 : Mengidentifikasi
Subsistem Perusahaan
2.
Upaya Definisi
Langkah 1 : Melanjutkan
dari Tingkat Sistem ke Tingkat Subsistem
Langkah 2 : Menganalisis
Bagian-bagian Sistem dalam Urut-urutan Tertentu
Unsur 1 : Mengevaluasi Standar
Unsur 2 : Membandingkan Output Sistem dengan
Standar
Unsur 3 : Mengevaluasi Manajemen
Unsur 4 : Mengevaluasi Prosesor Informasi
Unsur 5 : Mengevaluasi Input dan Sumber Daya
Input
Unsur 6 : Mengevaluasi Proses Transformasi
Unsur 7 : Mengevaluasi Sumber Daya Output
3.
Upaya Solusi
Langkah 1 : Mengevaluasi
Solusi-solusi Alternatif
Langkah 2 : Memilih
Solusi yang Terbaik
Tiga cara yang dilakukan manajemen:
a. Analisis
b. Pertimbangan
c. Tawar-menawar
Langkah 3 : Mengimplementasikan
Solusi
Langkah 4 : Menindaklanjuti
untuk Memastikan ke Efektifan Solusi
Siklus Hidup Pengembangan
Sistem
Siklus Hidup Pengembangan
Sistem (Systems Development Life Cycle – SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan system
bagi pengembangan suatu system informasi.
1. SDLC TRADISIONAL
SDLC Tradisional sering disebut sebagai Pendekatan
Air Terjun (Waterfall Approach) karena mengikuti satu pola yang teratur
dan dilaksanakan dengan cara dari atas ke bawah.
Tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan
jika ingin proyek mendapatkan hasil yang besar, yaitu:
a. Perencanaan
b. Analisis
c. Desain
d. Implementasi
e. Penggunaan
2. Prototyping
Prototype adalah satu versi dari sebuah system potensial
yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana system akan
berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototype ini
disebut prototyping.
Jenis-jenis prototyping:
1. Evolusioner
Jenis ini terus-menerus disempurnakan sampai
memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari system yang baru.
Jadi, satu prototype ini akan menjadi system actual.
Berikut adalah langkah membuat prototype
evolusioner:
a. Mengidentifikasikan kebutuhan
pengguna
b. Membuat satu prototype
c. Menentukan apakah prototype
dapat diterima
d. Menggunakan prototype
2. Persyaratan
Jenis ini dikembangkan sebagai satu cara untuk
mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari system baru ketika
pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan.
Berikut adalah langkah membuat prototype
persyaratan:
a. Membuat kode system baru
b. Menguji system baru
c. Menentukan apakah system yang
baru dapat diterima
d. Membuat system baru menjadi system
produksi
Daya Tarik Prototyping
Pengguna menyukai
prototyping karena alasan-alasan berikut:
1. Membaiknya komunikasi antara
pengembang dan pengguna
2. Pengembang dapat melakukan
pekerjaan yang lebih baik dalam memntukan kebutuhan pengguna
3. Pengguna memainkan peranan
yang lebih aktif dalam pengembangan system
4. Pengembang dan pengguna
mengabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan system
5. Implementasi menjadi jauh
lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya
Kesulitan Prototyping
1. Terburu-buru dalam
menyerahkan prototype dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam definisi
masalah, evaluasi alternative, dan dokumentasi
2. Pengguna dapat terlalu
gembira dengan prototype yang diberikan
3. Prototype evolusioner bisa jadi
tidak terlalu efisien
4. Antarmuka computer-manusia
yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak
mencerminkan teknik-teknik desain yang baik
Pengembangan Aplikasi Cepat
Menurut James Martin, Pengembangan
Aplikasi Cepat atau Rapid Application Development (RAD) adalah kumpulan strategi ,
metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja
yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa Informasi (Information Engineering –
IE) adalah nama yang diberikan Martin kepada keseluruhan pendekatan
pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan
secara menyeluruh.
Unsur-unsur Penting RAD :
a. Manajemen
b. Orang
c. Metodologi
d. Alat-alat
Pengembangan Berfase
Pengembangan berfase (phased
development) adalah suatu pendekatan bagi pengembangan system informasi yang
terdiri atas enam tahap, yaitu:
1. Investigasi Awal
2. Analisis
3. Desain
4. Konstruksi Awal
5. Konstruksi Akhir
6. Pengujian dan Pemasangan Sistem
Desain Ulang Proses Bisnis
Proses pengerjaan ulang system
disebut dengan istilah rekayasa ulang (re-engineering) atau
disebut juga desain ulang proses bisnis (business process redesign – BPR). Sistem-sistem
yang hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa disebut
juga system
warisan (legacy systems).
Rekayasa Terbalik adalah proses menganalisis system
yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur tersebut sekaligus untuk
membuat dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi daripada yang
telah ada saat ini. Tujuan rekayasa terbalik ini adalah untuk dapat lebih
memahami sebuah system agar dapat melakukan perubahan dengan cara-cara lain,
seperti rekayasa ulang.
Rekayasa Ulang adalah merancang ulang
sebuah system seluruhnya dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya.
Pemilihan Komponen-komponen
BPR
1. Mutu fungsionalitas adalah
ukuran dari apa yang dikerjakan oleh system
2. Mutu Teknis adalah ukuran
dari seberapa baik system tersebut melaksanakannya
Diagram Arus Data
Diagram arus data (data flow
diagram – DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah system yang mempergunakan empat
bentuk symbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui
proses-proses yang saling tersambung. Simbol-simbol tersebut mencerminkan:
1. Unsur-unsur Lingkungan
Unsur ini memberikan input data kepada system dan
menerima output data dari system.
2. Proses
Sesuatu yang mengubah input menjadi output
3. Arus Data
Sekumpulan unsur data yang berhubungan secara
logis(mulai dari satu unsur data tunggal hingga satu file atau lebih) yang
bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain
4. Penyimpanan Data
Suatu gudang data
Diagram arus meliputi:
1. Diagram Arus Data Bertingkat
2. Diagram Konteks
3. Diagram Nomor N
Kasus Penggunaan
Kasus Penggunaan (use case) adalah suatu uraian naratif
dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara system primer dengan system
sekunder. Dalam kebanyakan kasus, system primer adalah sebuah program computer,
dan system sekunder adalah orang yang berinteraksi dengan program computer.
Terdapat dua format kasus
penggunaan, salah satunya berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang berurutan
untuk masing-masing tindakan, sedangkan format yang lain disebut format
ping-pong karena terdiri dari dua naratif dan penomoran yang
menunjukkan bagaimana tugas-tugas terjadi bergantian antara system primer
dengan sekunder.
Steering Committee SIM
Steering committee SIM
menjalankan tiga fungsi utama
1. Menciptakan kebijakan
2. Melakukan pengendalian fiscal
3. Menyelesaikan perselisihan
Manajemen proyek dimulai
dengan sebuah rencana, yang ditentukan secara mendetail melalui grafik Gantt
dan mungkin dalam format ringkasan melalui diagram jaringan. Secara berkala di
sepanjang proyek, pimpinan proyek akan membuat laporan lisan maupun tulisan
kepada steering committee SIM, menginformasikan kemajuan, masalah, dan rencana
kepada para anggota.
Sebelum manajemen memberikan
kata setuju untuk memulai suatu proyek system, mereka biasanya meminta agar
biaya proyek diestimasi. Data input digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan tidak hanya estimasi biaya, melainkan juga detail-detail pendukung
seperti bagaimana estimasi dilakukan, asumsi-asumsi, dan bagaimana varians
biaya akan dikelola setelah proyek dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar