ALDINA PERMATA SARI
40213617 / 3DA01
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Edisi 10
Raymond McLeod, Jr
George P. Schell
BAB 8
INFORMASI
DALAM PRAKTIK
INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR
PENTING PENENTU KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D.
Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan
terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bagwa terdapat
beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan
bagi semua jenis organisasi. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF,
dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis
organisasi yang lain.
1.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
Istilah Sistem Pemrosesan Transaksi digunakan untuk
menjelaskan system informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas
perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut
bagi para pengguna yang terdapat di dalam maupun di luar perusahaan.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memiliki arti
penting. System pemrosesan transaksi adalah satu-satunya system informasi yang
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem
pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada
setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Salah satu contoh yang baik dari system pemrosesan transaksi
adalah system yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi – perusahaan
yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para pelanggannya, disebut juga
sebagai suatu system distribusi (distribution system).
1.
Tujuan Sistem
Diagram Konteks adalah diagram yang menyajikan system dalam konteks
lingkungannya. Unsur lingkungan yang berinteraksi dengan system ditunjukkan
oleh kotak dan dihubungkan dengan garis ataupun panah yang disebut juga dengan arus data. Arus Data dari system distribusi
kepada manajemen terdiri atas laporan-laporan akuntansi standar.
2.
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem
Distribusi
Diagram Konteks cukup memadai untuk
mendefinisikan batasan system – unsur-unsur lingkungan dan antarmukanya. Akan tetapi,
kita perlu mempelajari lebih banyak proses-proses yang dilaksanakan.
3.
Sistem yang Memenuhi Pesanan
Pelanggan
Sistem entri pesanan (order entry
system) memasukan pesanan pelanggan ke dalam system, sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan, dan sistem piutang dagang (accounts receivable) menagih uang dari para pelanggan.
Lingkaran-lingkaran kecil yang
terhubung dengan beberapa panah disebut juga dengan konektor yang menunjukkan data ke DFD – DFD lainnya.
4.
Sistem yang Memesan Persediaan
Pengganti
Sistem pembelian (purchasing system)
menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. Sistem penerimaan (receiving system) menerima persediaan, dan sistem utang dagang (accounts
payable system) melakukan pembayaran.
5.
Sistem yang Menjalankan Proses Buku
Besar
Sistem buku besar (general ledger
system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari
sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran
keuangan operasi perusahaan secara gabungan. File yang memuat data akuntansi yang telah digabungkan itu adalah buku besar (general ledger).
Terdapat dua subsistem yang
terkait. Sistem memperbarui buku besar (update general ledger system) akan
membukukan catatan-catatan yang menguraikan berbagai tindakan dan transaksi ke
dalam buku besar, sistem pembuatan
laporan manajemen (prepare management
report system) menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan
laporan laba rugi serta laporan lainnya.
Istilah DFD untuk penyimpanan data
yang relative permanen adalah file induk
atau file historis.
6.
Menempatkan Sistem Pemrosesan
Transaksi dalam Perspektif
Bukanlah suatu kebetulan bahwa
sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang
terkomputerisasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami,
sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi
ini mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting
yang dilakunkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi
denga lingkungan.
2.
Sistem
Informasi Organisasi
1.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (marketing
information system – MKIS) memberikan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
a. Subsistem
Output
Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur
yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
mendapat keuntungan, yaitu:
1. Subsistem
produk (product subsystem), memberikan informasi mengenai produk perusahaan.
2. Subsistem lokasi
(place subsystem), memberikan informasi mengenai jaringan distribusi
perusahaan.
3. Subsistem promosi
(promotion subsystem), memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas
penjualan perusahaan.
4. Subsistem harga
(price subsystem), membantu manajer mengambil keputusan harga.
Dan ada
juga subsistem yang kelima yaitu Subsistem bauran terintegrasi (integrated-mix
subsystem), yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan pengaruh gabungan dari keempat unsur diatas.
b. Basis Data
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis
data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
c. Subsistem Input
Sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber
internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data.
Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data
internal dan lingkungan dengan melakukan studi-studi kasus. Subsistem intelligensi pemasaran (marketing intelligence subsystem)
mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap
terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan
unsur-unsur lain yang dapat memngaruhi operasi pemasaran.
2.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (human
resources information subsystem – HRIS) memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.
Masing-masing subsistem output dari
HRIS akan menangani aspek-aspek tertentu dari manajemen SDM:
a. Perencanaan
b. Rekrutmen
c. Pengelolaan
Tenaga Kerja (kompenasasi karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan)
3.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur (manufacturing
information system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan
yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan. Terdapat empat subsistem
output yang memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar dalam
manufaktur perusahaan, yaitu:
a. Produksi
b. Persediaan
c. Mutu
d. Biaya
4.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (financial
information system) memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas
keuangan perusahaan.
Aktivitas output yang penting
meliputi:
a. Peramalan tren
perekonomian masa depan
b. Mengelola aliran
dana yang melalui perusahaan
c. Mengendalikan
keuangan perusahaan
5.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (executive
information system – EIS) adalah suatu sistem yang memberikan
informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive
support system – ESS)
Dengan pendekatan kemampuan drill-down
(perincian) eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian
secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah.
3.
Manajemen
Hubungan Pelanggan
Manajemen
hubungan pelanggan (customer relationship
management – CRM) adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini, strategi ini menyadari bahwa membina hubungan
jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena
mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada
mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan melakukan upaya-upaya
untuk memahani para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi
dan mereka akan tetap setia pada perusahaan.
Sistem CRM akan
mengakumulasikan data pelanggan dalam jangka panjang – 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih – dan menggunakan data itu
untuk memberikan informasi kepada para pengguna. Unsur utama dalam sebuah
sistem CRM adalah data warehouse (gudang data), CRM adalah salah satu aplikasi
yang dapat mempergunakan data warehouse.
DATA WAREHOUSING
1.
Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehousing telah
diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Kapasitas penyimpanannya
sangat besar
b. Data diakumulasikan
dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap paling mutakhir
dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru
c. Data dapat
diambil dengan mudah
d. Data sepenuhnya
digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi
perusahaan sehari-hari
Data mart adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya
menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan
sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan
dilakukan oleh suatu sistem.
2.
Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang
memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. Sumber-sumber data yang
utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh
dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi,
transformasi dan pemuatan. Suatu proses sering kali disingkat menjadi ETI, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation) membersihkan data, menempatkannya dalam suatu
format terstandar, dan membuat ringkasan; proses
pemuatan (loading) melibatkan
entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse.
3.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat
Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh
data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya
berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasian, data
deskriptif, dan data kuantitatif. Dalam tempat penyimpanan data warehouse,
terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah
a. Tabel Dimensi
(Dimension Tables)
Istilah dimensi mengartikan bahwa data tersebut dapat menjadi
basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang, atau berbagai dimensi.
b. Tabel Fakta
(Fact Tables)
Tabel ini berisi ukuran0ukuran kuantitatif sebuah entitas,
objek, atau aktivitas.
a. Paket
Informasi (information packages)
Mengidentifikasikan semua dimensi yang akan digunakan dalam anlisis
suatu aktivitas tertentu. Masing-masing dimensi dalam paket informasi memiliki
satu kunci dan satu dimensi tambahan atau lebih.
b. Skema
Bintang (star schema)
Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi
seperti:
1. Unit
penjualan actual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
2. Perbandingan
jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir
3. Penjualan produk
berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan sampai dengan saat ini
PENYAMPAIAN INFORMASI
Unsur terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian
informasi yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya
menjadi informasi, dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi para
pengguna.
Proses melakukan navigasi ke bawah melalui
tingkatan-tingkatan rincian disebut drill down, suatu proses yang
berawal dari EIS.
Proses melakukan navigasi ke atas disebut roll
up, yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan
kemudian meringkas rincian tersebut menjadi tingkat ringkasan yang semakin
tinggi.
Pengguna juga dapat melakukan drill across, dengan cepat bergerak dari
satu hierarki data ke hierarki lainnya, dan drill through, berangkat dari
tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
OLAP
Peranti lunak yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse
disebut OLAP, yang merupakan singkatan dari On-Line Analytical Processing. OLAP
memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun
antarmuka Web.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP, yaitu:
a. ROLAP
(Relational On-Line Analytical Processing) ,
menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
Data ROLAP pada umumnya memiliki
bentuk terinci, dan harus dilakukan analisis untuk mendapatka ringkasannya.
b. MOLAP
(Multidimensional On-Line Analytical Processing) ,
menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
Data MOLAP pada umumnya telah
diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian
dan disusuk menurut berbagai dimensi.
Perbedaan ROLAP dan MOLAP adalah stasiun kerja pengguna
MOLAP memasukkan basis data multidimensional yang telah di download. ROLAP
menghasilkan output dengan mudah pada tingkat-tingkat terinci dan pada beberapa
tingkat ringkasan namun harus melakukan proses-proses untuk emncapai tingkat
ringkasan yang belum pernah dibuat sebelumnya.
DATA MINING
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak
diketahui oleh pengguna. Data mining membantu
pengguna dengan menemukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang dapat
dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan.
Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining:
1. Verifikasi Hipotesis
(Hypothesis Verification)
Pendekatan yang dimulai dengan
hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung disebut verifikasi
hipotesis (hypothesis verification). Kelemahan pendekatan ini adalah bahwa proses pengambilan akan sepenuhnya
dipandu oleh pengguna. Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari
pemahaman pengguna akan data. Ini merupakan cara tradisional melakukan query atas suatu basis data.
2. Penemuan Pengetahuan
(Knowledge Discovery)
Penemuan pengetahuan (knowledge discovery), sistem
data warehousing menganalisis tempat penyimpanan data warehouse, mencari
kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar