TUGAS #3
ALDINA
PERMATA SARI
40213617 /
3DA01
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN #
ANALISIS TITIK IMPAS DAN SUMBER PENGGUNAAN
KAS
Yakni merupakan salah satu alat analisis yang
dapat digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan,
dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka
pendek.
Dengan Analisis Biaya-Volume Laba perusahaan
dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka
untuk mencapai perolehan laba yang diharapkan.
Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba : (1)
volume produk yang dijual, (2) harga jual produk dan (3) biaya produksi
• Sebagai contoh volume produk yang dijual akan
berpengaruh terhadap volume produksi dalam artian semakin banyak produk yang
dijual maka semakin banyak jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan.
• Sedangkan biaya akan menentukan harga jual
produk. Dalam penentuan harga jual tentunya perusahaan juga harus
mempertimbangkan besarnya laba yang diharapkan.
Anggapan yang Mendasari Analisis Titik Impas
1. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati
pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap akan selalu konstan dalam kisaran
volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya variabel berubah
sebanding dengan perubahan volume penjualan.
2. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah
pada berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam usaha menaikkan volume penjualan dilakukan
penurunan harga jual atau dengan memberikan potongan harga, maka hal ini
mempengaruhi hubungan biaya, volume dan laba.
3. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara
relatif konstan. Penambahan fasilitas produksi akan berakibat pada penambahan
biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan biaya-volume- laba.
4. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak
berubah. Jika harga bahan baku dan tarif upah menyimpang terlalu jauh dibanding
dengan data yang dipakai sebagai dasar perhitungan impas, maka hal ini akan
mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.
5. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.
6. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir
dianggap tidak signifikan.
7. Komposisi produk yang akan dijual dianggap
tidak berubah.
Rekayasa Parameter untuk Perencanaan
Laba Jangka Pendek
Laba Jangka Pendek
Impas :
Pehitungan dengan Pendekatan Teknis Persamaan
Yakni : y = cx – bx – a , dengan ketentuan : y = laba ; c = harga jual/sa tuan ; b = biaya variabel per satuan ; x = jumlah produk yang dijual dan a = biaya tetap.
Yakni : y = cx – bx – a , dengan ketentuan : y = laba ; c = harga jual/sa tuan ; b = biaya variabel per satuan ; x = jumlah produk yang dijual dan a = biaya tetap.
Dalam keadaan impas , laba = 0 . Sehingga dapat
dibuat suatu persamaan yakni sebagai berikut :
0 = cx – bx – a ® cx = bx + a , sehingga :
cx – bx = a
dan a = (c – b)x . Jadi dapat ditentukan x = a/(c-b)
dan a = (c – b)x . Jadi dapat ditentukan x = a/(c-b)
Sedangkan impas dalam rupiah dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut : a / (1 – b/c) ® 1 – b/c adalah
Contribution Margin Ratio
Contoh Kasus :
Laporan Rugi Laba yang diproyeksikan untuk Tahun
Anggaran yang akan datang :
Laporan Laba Rugi yang DiproyeksikanTahun Anggaran 20XX
Pendapatan penjualan : Rp. 8000 x 100.000 : Rp. 800.000.000
Biaya Variabel : Rp. 4800 x 100.000 : Rp. 480.000.000 (-)
Laba kontribusi : Rp. 320.000.000
Biaya Tetap : Rp. 256.000.000 (-)
Laba Bersih : Rp. 64.000.000
Diketahui :
Harga jual /unit : Rp. 8000
Biaya variabel/unit : Rp. 4800
Volume penjualan : 100.000 unit
Biaya Tetap : Rp. 256.000.000
Dari biaya tersebut biaya tunainya sebesar : Rp. 135.000.000
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui :
1. Titik Impas : Rp. 256.000.000 / (8000 – 4800) = 80.000
(unit)
2. Titik Impas (Rp) : Rp. 256.000.000 / (1 – 4800/8000) =
Rp. 640.000.000
3. Margin of Safety : Jml Penjulan – Titik Impas
: (Rp. 8000 x 100.000) – Rp. 640.000.000 =
Rp. 160.000.000
Margin of Safety adalah menunjukkan informasi
berapa jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan boleh terjadi,
agar penurunan tersebut tidak mengakibatkan perusahaan menderita kerugian.
2. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Pengertian:
• Laporan perubahan kas
(cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk
menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai
perubahan tersebut dengan menun jukan darimana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaanya.
• Laporan sumber dan
penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas yaitu
sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang
bersangkutan.
• Laporan sumber dan
penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas
dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.
Sumber
Penerimaan dan Penggunaan Kas
• Kas merupakan aktiva
yang paling likwid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling
tinggi likwiditasnya.
• Oleh karena itu kas
harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaan maupun
penggunaannya.
• Sumber penerimaan kas
suatu perusahaan :
1. Hasil
penjualan investasi jangka panjang
2.
Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk
kas.
3.
Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4.
Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5.
Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
dengan adanya penerimaan kas.
6.
Adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya,
sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.
Sedangkan penggunaan atau
pengeluaran kas dapat disebabkan karena adanya transaksi-transaksi sebagai
berikut.
Penggunaan Kas :
1. Pembelian saham atau
obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Penarikan kembali saham
yang beredar maupun pengambilan (prive)oleh pemilik.
3. Pelunasan atau
pembayaran angsuran hutang
4. Pembelian barang
dagangan secara tunai.
5. Pembayaran biaya
operasi perusahaan.
6. Pengeluaran kas untuk
pembayaran deviden, pajak, denda dsb.
Laporan
Sumber dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas
atau sumber penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan
kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus
menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta
tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang
memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal
analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan
menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan
antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang
mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang
terjadi harus diperhatikan kemungkianan adanya perubahan atau transaksi yang
tidak mempengaruhi kas (NoncashTransaction).
Transaksi-transaksi yang tidak
mempengaruhi uang kas diantaranya sebagai berikut:
- Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, Intangible asset , dan wasting assets. Biaya operasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
- Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dengan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
- Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena yang bersangkutan telah habis disusut dan atau suadah tidak dapat dipakai lagi.
- Adanya pembayaran stock devidend (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadapa kativa tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Langkah-langkah
dalam Penyususnan Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Dana dalam Aliran Kas.
Dalam menyusun laporan
sumber-sumber dan pengunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu
dalam kolom pertama dan kedua.
b.
Mendaftar pos-pos laopran rugi laba dari tahun yang diperbandingkan (Current
year).
c.
Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan
dalam kolom “perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat
adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya dan
berkurangnya penghasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan
aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya
biaya.
d.
Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos
laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e.
Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan
akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode
tersebut.
f.
Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas)
kedalam kolom “kenaikan dan penurunan kas” atau “sumber dan pengunaan kas”.
Penurunan aktiva (selain kas),
kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan
aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan
penggunaan kas karena perubahan tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan
penggunaan kas karena penggunaan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah
kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi
dalam pos “KAS”
g. Untuk
menyusun laporan sumber dan penggunaan kas datannya diambil dari dua kolom
terakhir dari lembar kerja.
Transaksi
yang Tidak Mempengaruhi Kas
1.
Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi
terhadap aktiva tetap, intangible asset dan dan wasting asset. Biaya depresiasi
ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
- Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih.
- Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki karena aktiva ybs telah habis disusutkan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
- Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan pengguanaan laba dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Terhadap trasnsaksi-transaksi
yang tidak mempengaruhi kas tersebut harus dilakukan jurnal penyesuaian
(adjustment dan reversal).
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas anak-anak,
akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kwartalan sebanyak
300.000 unit selama tahun 2005.
Berikut disajikan informasi dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai
berikut :
Rencana penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I
: 40.000 unit
Kwartal II
: 60.000 unit
Kwartal III
: 20.000 unit
Kwartal IV
: 15.000 unit
Harga jual/unit
: Rp 2.000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2004) adalah Rp. 2.800.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 60% ditagih dalam kwartal
penjualan, sedangkan sisanya 40% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 4.800.000 yang tidak
tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2005.
PT. THE POOH
Anggaran Penjualan
31 Desember 2005
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar