Sabtu, 30 April 2016

ANALISIS TITIK IMPAS DAN SUMBER PENGGUNAAN KAS BESERTA CONTOHNYA


TUGAS #3
ALDINA PERMATA SARI
40213617 / 3DA01
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN #


ANALISIS TITIK IMPAS DAN SUMBER PENGGUNAAN KAS

1.      ANALISIS BREAK EVEN POINT / TITIK IMPAS
Yakni merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek.
Dengan Analisis Biaya-Volume Laba perusahaan dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka untuk mencapai perolehan laba yang diharapkan.
Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba : (1) volume produk yang dijual, (2) harga jual produk dan (3) biaya produksi
• Sebagai contoh volume produk yang dijual akan berpengaruh terhadap volume produksi dalam artian semakin banyak produk yang dijual maka semakin banyak jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan.
• Sedangkan biaya akan menentukan harga jual produk. Dalam penentuan harga jual tentunya perusahaan juga harus mempertimbangkan besarnya laba yang diharapkan.
Anggapan yang Mendasari Analisis Titik Impas
1. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.
2. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau dengan memberikan potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan biaya, volume dan laba.
3. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas produksi akan berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan biaya-volume- laba.
4. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan tarif upah menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar perhitungan impas, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.
5. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.
6. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.
7. Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.
Rekayasa Parameter untuk Perencanaan
Laba Jangka Pendek
Impas :
Pehitungan dengan Pendekatan Teknis Persamaan
Yakni : y = cx – bx – a , dengan ketentuan : y = laba ; c = harga jual/sa tuan ; b = biaya variabel per satuan ; x = jumlah produk yang dijual dan a = biaya tetap.
Dalam keadaan impas , laba = 0 . Sehingga dapat dibuat suatu persamaan yakni sebagai berikut :
0 = cx – bx – a ® cx = bx + a , sehingga : cx – bx = a
dan a = (c – b)x . Jadi dapat ditentukan x = a/(c-b)
Sedangkan impas dalam rupiah dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : a / (1 – b/c) ® 1 – b/c adalah Contribution Margin Ratio

Contoh Kasus :
Laporan Rugi Laba yang diproyeksikan untuk Tahun Anggaran yang akan datang :
Laporan Laba Rugi yang Diproyeksikan
Tahun Anggaran 20XX
Pendapatan penjualan : Rp. 8000 x 100.000 : Rp. 800.000.000
Biaya Variabel : Rp. 4800 x 100.000 : Rp. 480.000.000 (-)
Laba kontribusi : Rp. 320.000.000
Biaya Tetap : Rp. 256.000.000 (-)
Laba Bersih : Rp. 64.000.000
Diketahui :
Harga jual /unit : Rp. 8000
Biaya variabel/unit : Rp. 4800
Volume penjualan : 100.000 unit
Biaya Tetap : Rp. 256.000.000
Dari biaya tersebut biaya tunainya sebesar : Rp. 135.000.000
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui :
1. Titik Impas : Rp. 256.000.000 / (8000 – 4800) = 80.000
(unit)
2. Titik Impas (Rp) : Rp. 256.000.000 / (1 – 4800/8000) =
Rp. 640.000.000
3. Margin of Safety : Jml Penjulan – Titik Impas
: (Rp. 8000 x 100.000) – Rp. 640.000.000 =
Rp. 160.000.000
Margin of Safety adalah menunjukkan informasi berapa jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan boleh terjadi, agar penurunan tersebut tidak mengakibatkan perusahaan menderita kerugian.

2.      ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Pengertian:
•   Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menun   jukan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya.
•   Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan   dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
•   Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.

Sumber Penerimaan dan Penggunaan Kas
•   Kas merupakan aktiva yang paling likwid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likwiditasnya.
•   Oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaan maupun penggunaannya.
•   Sumber penerimaan kas suatu perusahaan :
1.   Hasil penjualan investasi jangka panjang
2.   Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
3.   Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4.   Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5.   Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
6.   Adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.
Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan karena adanya transaksi-transaksi sebagai berikut.
Penggunaan Kas :
1.   Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
2.   Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengambilan (prive)oleh pemilik.
3.   Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang
4.   Pembelian barang dagangan secara tunai.
5.   Pembayaran biaya operasi perusahaan.
6.   Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda dsb.


Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau sumber penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkianan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas  (NoncashTransaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas diantaranya sebagai berikut:
  1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap,  Intangible asset , dan   wasting assets. Biaya operasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
  2. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dengan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
  3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena yang bersangkutan telah habis disusut dan atau suadah tidak dapat dipakai lagi.
  4. Adanya pembayaran  stock devidend  (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadapa kativa tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Langkah-langkah dalam Penyususnan Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Dana dalam Aliran Kas.
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan pengunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a.   Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
b.   Mendaftar pos-pos laopran rugi laba dari tahun yang diperbandingkan (Current year).
c.   Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom “perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya dan berkurangnya penghasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
d.   Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e.   Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f.   Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas) kedalam kolom “kenaikan dan penurunan kas” atau “sumber dan pengunaan kas”.
Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas karena perubahan tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena penggunaan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “KAS”
g.   Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan kas datannya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.

Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
1.      Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset dan dan wasting asset. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
  1. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih.
  2. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki   karena aktiva ybs telah habis disusutkan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
  3. Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan pengguanaan laba dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Terhadap trasnsaksi-transaksi   yang tidak mempengaruhi kas tersebut harus dilakukan jurnal penyesuaian (adjustment dan reversal).

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kwartalan sebanyak 300.000 unit selama tahun 2005.
Berikut disajikan informasi dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I          :           40.000 unit
Kwartal II         :           60.000 unit
Kwartal III        :           20.000 unit
Kwartal IV       :           15.000 unit
Harga jual/unit           :           Rp 2.000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2004) adalah Rp. 2.800.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 60% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 40% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 4.800.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2005.


PT. THE POOH
Anggaran Penjualan
31 Desember 2005







Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar