TULISAN #2
ALDINA PERMATA SARI
40213617 / 3DA01
ANALISIS RATIO LAPORAN
KEUANGAN #
ANALISIS
RATIO LAPORAN KEUANGAN
Pengertian
Rasio Keuangan
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan
untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan
menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang
menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan
lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian
terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur
serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17)
Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.
Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan
keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau
yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah
rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
“aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua
macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut
kebutuhan penganalisis.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio
keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik
keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer
perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.
Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada
dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :
• Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama.
• Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis.
Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan.
• Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama.
• Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis.
Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan.
Keuanggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ini memiliki keuanggulan disbanding
teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan
Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain :
1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.
5. Menstandarisir ukuran perusahaan
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan dating.
1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.
5. Menstandarisir ukuran perusahaan
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan dating.
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini,
teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu
penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan
Syofii Harahap (1998 : 298) ini antara lain :
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya
b. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti :
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.
2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan ( cost ) bukan harga pasar.
3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
e. Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya
b. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti :
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.
2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan ( cost ) bukan harga pasar.
3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
e. Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna,
namun mempunyai beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati.
Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara menggabungkan
beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti yaitu model
yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan suatu
index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok
yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur
prospek sutu perusahaan.
Pemakai Rasio Keuangan
a. Analisis
yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa
yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan
bahwa pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
b. Ekstern, yaitu
dapat dibedakan menjadi :
1. Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran.
1. Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran.
Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio
banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun
demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua
kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
a. Penggolonagn
berdasarkan sumber data
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber atau yang berasal dari neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber atau yang berasal dari neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
b. Penggolongan
berdasarkan tujuan penganalisis
1. Rasio likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio rentabilitas
4. Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis
1. Rasio likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio rentabilitas
4. Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis
RASIO LIKUIDITAS
Rasio ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan melunasi hutangnya yang jatuh tempo kurang dari
satu tahun (utang jangka pendek). Ukuran yang sering digunakan yaitu current
rasio dan quick rasio.
Current Rasio
yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera jatuh tempo dengan
asset lancaranya. Rumus :
Current Rasio = Asset
Lancar/Utang Jangka Pendek
Quick Rasio
yaitu alat ukur untuk melihat kemampuan perusahaan membayar hutang
jangka pendeknya dengan asset yang lebih likuid. Rasio ini sebenarnya sama
dengan current rasio, namun tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan
merupakan harta lancar yang tidak likuid karena tidak mudah dijual. Rumus :
Quick Rasio = (Asset
Lancar – Persediaan)/Utang Jangka Pendek
GROSS PROFIT MARGIN
(GPM)
Rasio ini merupakan salah satu
dari banyak rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan. Gross Profit Margin mengukur persentase laba yang diperoleh sesudah
perusahaan menghasilkan produk. Rumus :
Gross Profit Margin =
Laba Kotor/Penjualan
DEBT EQUITY RASIO
Rasio untuk melihat seberapa
besar perusahaan dibiayai oleh hutang. Dengan besarnya hutang, maka besar pula
biaya bunga dan akan semakin berkurang kemampuan memberikan deviden. Rumus :
Debt Equity Rasio =
Total Hutang/Total Equity
Total hutang yang jadi
perhitungan adalah hutang yang dikenakan bunga.
RETURN ON ASSET
Digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menggunakan asset perusahaan dalam menghasilkan laba.
Dalam beberapa literatur lain, rasio ini disebut juga dengan Return in
Investment. Rumus :
Return on Asset = Laba
Tersedia untuk Pemegang Saham Umum/Total Asset
Laba yang dipakai dalam
perhitungan adalah laba bersih setelah pajak dan dikurangi dengan bagian laba
untuk pemegang saham preferen.
TURNOVER PERSEDIAAN
Digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya, yaitu persediaan.
Dengan rasio ini, maka dapat diketahui seberapa cepat persediaan yang ada
dikonversi menjadi piutang dagang atau kas. Semakin tinggi rasionya, maka
semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan sumber dayanya. Rumus :
a. Turnover Persediaan
= Harga Pokok Penjualan/Rata-rata Persediaan.
Rata-rata persediaan =
(Persediaan Awal+Persediaan Akhir) / 2
b. Rata-rata Hari
Turnover Persediaan = 360/Turnover Persediaan
Menurut Mamduh M. Hanafi (1996 : 75) rasio keuangan
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Kesehatan
Bank (Rasio CAMEL)
Rasio CAMEL adalah menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank.
Rasio CAMEL adalah menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank.
Pada tahun 1966. Beaver melaporkan sebuah studi yang
membandingkan masing-masing rasio perusahaan bangkrut dengan perusahaan tidak
bangkrut yang dilakukannya terhadap kondisi lima tahun sebelum kebangkrutan.
Beaver menggunkan pendekatan univariate dimana kemampuan memprediksi kegagalan
perusahaan dengan rasio-rasio yang dianalisa satu per satu.
Penelitian lanjutan yang memanfaatkan analisa rasio
keuangan dalam memprediksi kegagalan perusahaan dilaporkan oleh Edward I Altman
pada tahun 1968. Altman menggunkan metode Multiple Diskriminant Analysis dengan
lima jenis rasio keuangan. Sampel yang digunakan 66 perusahaan yang terbagi dua
masing-masing 33 perusahaan bangkrut dan 33 perusahaan yang tidak bangkrut.
Dari hasil studinya, altman memperoleh model prediksi multiple Discriminan
Analysis (MDA) sebagai berikut : X = 0,012 X1 + 0,014 X2 + 0,033 X3 + 0,006 X4
+0,99 X5 ; dimana X1 = Working Capital / total aset ; X2 = RE / Total Assets ;
X3 = EBIT / Total Assets; X4 = Market Value of Equity / Book Value of Total Debt
; X5 = Sales / Total Assets dan X = Overall Index.
Hasil studi empiris Altman ternyata mampu memeperoleh
tingkat ketepatan prediksi sebesar 95% untuk data satu tahun sebelum
kebangkrutan. Untuk dua tahun sebelum kebangkrutan tingkat ketepatannya adalah
72%. Ketepatan model ini telah diujikan terhadap secondary sample (holdout
sample) dari perusahaan yang bangkrut (n = 25) dengan tingkat keakuratan 96%
dan untuk perusahaan yang tidak bangkrut (n = 66) dengan tingkat keakuratan
79%.
Penelitian lain yang menggunkan rasio-rasio yang merefleksikan CAMEL dilakukan juga oleh Whalen dan Thomson (1988). Dalam penelitian ini digunakan data keuangan untuk mengklasifikasikan bank yang bermasalah dan tidak bermasalah. Dengan teknik logit regression, construct dari modal digunakan untuk memprediksi perubahan rating CAMEL cukup akurat dalam penyusunan rating bank.
Penelitian lain yang menggunkan rasio-rasio yang merefleksikan CAMEL dilakukan juga oleh Whalen dan Thomson (1988). Dalam penelitian ini digunakan data keuangan untuk mengklasifikasikan bank yang bermasalah dan tidak bermasalah. Dengan teknik logit regression, construct dari modal digunakan untuk memprediksi perubahan rating CAMEL cukup akurat dalam penyusunan rating bank.
Penelitian di Indonesia yang menggunkan rasio keuangan
umumnya diarahkan untuk memprediksi perkembangan laba perusahaan. Diantaranya
adalah riset Machfoedz (1994) yang bertujuan menguji manfaat rasio keuangan
dalam memprediksi perubahan laba perusahaan di masa mendatang. Metode yang
digunakan untuk memilih rasio keuangan adalah prosedur MAXR. Untuk menguji
hipotesis manfaat rasio keuangan yang digunakan dalam model bermanfaat untuk
memprediksi laba lebih dari satu tahun. Selain itu studi ini jga menunjukkan
bahwa perusahaan besar mempuntai komponen rasio yang berbeda dengan perusahaan
kecil apabila rasio keuangan tersebut akan digunkan untuk memprediksi laba masa
mendatang.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar